merdeka.com |
Bicara soal persahabatan, pasti ada suka dukanya. Segala kejadian buruk atau masalah yang dihadapi dalam hubungan persahabatan itu biasa terjadi. Namanya juga dua orang berbeda yang punya prinsip dan watak yang berbeda pula. Ya wajar berantem ntar juga baikan lagi kok. Asal masing-masing diri masih bisa mengontrol emosi agar hubungan yang bernama "sahabat" tadi tetap berjalan baik seperti biasa.
Dalam persahabatan itu ternyata ada etikanya juga lho... Seorang sahabat itu janganlah saling menjatuhkan atau menjelekkan. Misalnya bersaing untuk mendapatkan pacar. Karena sahabatmu lagi dekat dengan seorang lelaki lalu kamu menjelekkan dia di depan lelaki tadi agar supaya lelaki tadi berpindah ke pelukanmu. Ih... nggak banget deh punya sahabat kayak gitu. Iya kalau si lelaki tadi bisa dengan gampang menerima pengaduanmu, kalau tidak? Hati-hati lho itu bisa jadi boomerang buat dirimu sendiri. Yang ada lelaki tadi malah tambah benci denganmu.
Jangan sampai deh, sesuatu yang yang bersifat sementara itu malah membuat persahabatanmu menjadi renggang. Masak iya bubaran cuma gara-gara cowok. Kan sayang hubungan baik yang sudah terbina dengan begitu lama dan indah jadi bubar? Nggak banget deh!
Atau contoh lain, kamu merasa ingin bersaing dengan sahabatmu lantaran kehidupan sahabatmu lebih baik dari kamu. Bisa gonta ganti merk handphone, bisa kemana-mana naik mobil sendiri, punya pakaian yang keren dan bisa beli apapun yang dia mau. Ya wajarlah kan bapaknya pengusaha yang sukses. Nggak bisa maksain dong kalau kehidupanmu nggak seberuntung sahabatmu itu?
Boleh sih bersaing, tapi bersainglah secara sehat. Misal bersaing untuk mendapatkan prestasi dalam karir, pendidikan, karya ilmiah, atau lain sebagainya. Dan berusahalah untuk bersikap sportif. Berusaha menerima kekuranganmu dan mengakui kelebihan yang dimiliki olehnya. Dan jangan berkecil hati ketika sahabatmu lebih baik darimu.
Manusia itu diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Mungkin benar apa yang sahabatmu punya kamu tidak punya. Tapi bisa jadi apa yang kamu punya tidak dimiliki olehnya. Hanya saja dia tidak mengungkapkannya.
Bisa jadi sahabat yang merasa bersaing denganmu itu karena dia melihat tidak ada orang lain yang lebih baik dari kamu. Jadi kamu dianggap seseorang yang ingin ditiru olehnya. Sebagai sahabat ya jangan marah dulu, bila perlu bicarakan baik-baik dengan jujur, bisa jadi dia ingin menjadi sepertimu yang dikelilingi orang-orang keren, dikagumi banyak orang, disenangi karena pintar dll. Dan sahabat yang baik jangan merasa bangga telah membuatnya kalah. Di situlah kita harus saling menghargai, menghormati, menerima yang terjadi sesuai dengan kemampuan.
Sebenarnya nggak salah juga sih merasa ingin lebih baik, itu manusiawi. Hanya saja dilihat dulu jangan sampai hanya karena hal sepele persahabatan jadi renggang. Kuncinya ya sadar akan batas kita sebagai manusia. Jangan merasa kita manusia paling hebat. Merasa kita yang paling cantik di dunia, yang paling oke, keren, pintar dll. Sadar bahwa masih banyak manusia yang lebih dari kita.
Persahabatan yang baik tidak disertai dengan rasa iri, dengki apalagi bersaing. Berusahalah menerima kelebihan dan kekurangan yang kita miliki dengan saling menghargai, mendukung, melengkapi, jujur, terbuka dan tidak saling menjatuhkan atau menjelekkan. Tanyakan dalam hati apa ini cuma keinginan jelek untuk bersaing dengan sahabat? Jika iya, segera hapus keinginan itu karena itu cuma membuat hubungan persahabatanmu memburuk. Jika kamu merasa persainganmu dengan sahabatmu adalah persaingan sehat tapi masih mengganjal di hati, baiknya kamu bicarakan baik-baik dengan jujur dan terbuka agar lega dan tidak menyimpan rasa dengki.
Bersahabat tapi bersaing? nggak lagi dong...
Comments
Post a Comment