katamami.com |
Dan bicara soal kesombongan, sombong itu identik dengan sifat yang suka pamer, merendahkan dan merasa lebih segala-galanya. Punya pangkat, punya jabatan, punya ilmu, punya harta dan kemewahan, punya pasangan yang keren, punya anak-anak yang pintar, dan apapun itu sebenarnya itu semua milik siapa? semua milik Allah SWT, dan kita hanya dititipkan sementara waktu. Dan kita harus siap saat Allah mengambilnya kembali. Dan kita tak pernah tahu kapan Allah akan mengambilnya.
Ketahuilah segala apa yang kita miliki di atas dunia ini, semua itu adalah ujian. Ujian tentang bagaimana kita mensyukuri karunia Tuhan. Ujian apakah kita mampu menjaga titipannya dengan baik. Ujian apakah kita mampu bersabar saat tak punya apa-apa.
Ketahuilah segala apa yang kita miliki di atas dunia ini, semua itu adalah ujian. Ujian tentang bagaimana kita mensyukuri karunia Tuhan. Ujian apakah kita mampu menjaga titipannya dengan baik. Ujian apakah kita mampu bersabar saat tak punya apa-apa.
Jika kita bertemu dengan orang sombong bagaimana? pasti tidak seorangpun yang suka dengan sifat sombong. Mentang-mentang dia punya segalanya lalu menganggap remeh semua orang. Mentang-mentang punya jabatan lalu seenaknya pada yang tak punya jabatan.
Saya ada cerita, beberapa waktu yang lalu, saya bertemu dengan seorang laki-laki yang wajahnya sangat familiar di mata saya. Awalnya saya tidak percaya tapi setelah saya kembali bertemu dengannya untuk yang kedua, ketiga dan keempat kalinya baru saya yakin kalau dia adalah atasan saya sewaktu bekerja dulu.
Betapa mirisnya hati saya ketika melihatnya berdiri di sebuah pangkalan ojek dan bercengkrama dengan ojek-ojek yang lain. Pakaiannya berantakan dengan memakai jaket parasut yang sudah lusuh warnanya, rambutnya sudah memutih sebagian, dan tampak amburadul diterpa angin, tampilannya juga lusuh dan semrawut, wajahnya hitam, kusam dan dekil.
Terbayang beberapa tahun yang lalu dia selalu tampil rapi dan berwibawa dengan mobil Innova hitamnya. Kesehariannya hanya berbalut dengan kemewahan dan hura-hura, naik turun mobil, dilayani semua orang, terbayang wajahnya yang klimis dan rambut yang berminyak rapi, terbayang senyum bahagia yang selalu diumbar pada semua karyawannya.
Mungkinkah ini dia? atau saya salah orang? Tidak, ini benar-benar dia, atasan yang tidak pernah percaya pada bawahannya. Atasan yang selalu memperlakukan karyawannya seenak udelnya. Atasan yang tak bisa menghargai karyawan perempuan, termasuk istrinya, atasan yang genit dan melecehkan karyawan perempuannya dengan seenaknya dan atasan yang... ah banyak lagi sekelumit cerita buruk tentangnya.
Apa yang membuatnya bisa berada dipinggir jalan seperti ini? apa dia diceraikan istrinya yang kaya itu? Ntahlah... saya tidak tahu, yang jelas dia sekarang bukan lagi seorang atasan..
Mata kami sempat beradu pandang ketika angkot yang saya tumpangi berhenti persis di depannya. Karena ada penumpang yang turun. Dia memandang saya agak lama, saya menutupi wajah saya dengan saputangan yang kebetulan saya genggam, takut dia akan malu jika melihat saya. Tapi ternyata dia tidak mengenal saya, mungkin dia lupa tapi saya tidak lupa dengan semua yang pernah dilakukannya pada saya.
Saya merenung, ketika kita yang berada di puncak kekuasaan, kesuksesan terkadang kita lupa siapa yang memberinya kekuasaan dan kesuksesan itu, maka tunggu saja saatnya diambil kembali semua yang kita miliki oleh pemilik yang sesungguhnya. Ingatlah bahwa harta, kekuasaan, kesuksesan, jabatan dan kesenangan yang kita miliki, semua itu hanya titipan. Apakah kita mampu menjaga dan mensyukurinya? semoga bisa kita jadikan pelajaran.
Roda itu berputar, lalu apa yang kita sombongkan? Janganlah sombong ketika berada di atas dan janganlah bersedih ketika berada di bawah. Ada kalanya yang di atas akan jatuh dan ada waktunya yang di bawah akan naik ke atas. Tak selamanya kita berada di atas dan tak selamanya juga kita berada di bawah dan terinjak-injak. Jalani dan syukurilah hidup dengan segala yang kita miliki, apapun itu, disaat hati ikhlas dan mensyukuri segalanya maka di situlah Allah memberi kelapangan. Disaat kita sombong dalam kesuksesan disitulah kita merasa rakus, haus, lapar dan tak pernah merasa puas.
puji saputri
Saya ada cerita, beberapa waktu yang lalu, saya bertemu dengan seorang laki-laki yang wajahnya sangat familiar di mata saya. Awalnya saya tidak percaya tapi setelah saya kembali bertemu dengannya untuk yang kedua, ketiga dan keempat kalinya baru saya yakin kalau dia adalah atasan saya sewaktu bekerja dulu.
Betapa mirisnya hati saya ketika melihatnya berdiri di sebuah pangkalan ojek dan bercengkrama dengan ojek-ojek yang lain. Pakaiannya berantakan dengan memakai jaket parasut yang sudah lusuh warnanya, rambutnya sudah memutih sebagian, dan tampak amburadul diterpa angin, tampilannya juga lusuh dan semrawut, wajahnya hitam, kusam dan dekil.
Terbayang beberapa tahun yang lalu dia selalu tampil rapi dan berwibawa dengan mobil Innova hitamnya. Kesehariannya hanya berbalut dengan kemewahan dan hura-hura, naik turun mobil, dilayani semua orang, terbayang wajahnya yang klimis dan rambut yang berminyak rapi, terbayang senyum bahagia yang selalu diumbar pada semua karyawannya.
Mungkinkah ini dia? atau saya salah orang? Tidak, ini benar-benar dia, atasan yang tidak pernah percaya pada bawahannya. Atasan yang selalu memperlakukan karyawannya seenak udelnya. Atasan yang tak bisa menghargai karyawan perempuan, termasuk istrinya, atasan yang genit dan melecehkan karyawan perempuannya dengan seenaknya dan atasan yang... ah banyak lagi sekelumit cerita buruk tentangnya.
Apa yang membuatnya bisa berada dipinggir jalan seperti ini? apa dia diceraikan istrinya yang kaya itu? Ntahlah... saya tidak tahu, yang jelas dia sekarang bukan lagi seorang atasan..
Mata kami sempat beradu pandang ketika angkot yang saya tumpangi berhenti persis di depannya. Karena ada penumpang yang turun. Dia memandang saya agak lama, saya menutupi wajah saya dengan saputangan yang kebetulan saya genggam, takut dia akan malu jika melihat saya. Tapi ternyata dia tidak mengenal saya, mungkin dia lupa tapi saya tidak lupa dengan semua yang pernah dilakukannya pada saya.
Saya merenung, ketika kita yang berada di puncak kekuasaan, kesuksesan terkadang kita lupa siapa yang memberinya kekuasaan dan kesuksesan itu, maka tunggu saja saatnya diambil kembali semua yang kita miliki oleh pemilik yang sesungguhnya. Ingatlah bahwa harta, kekuasaan, kesuksesan, jabatan dan kesenangan yang kita miliki, semua itu hanya titipan. Apakah kita mampu menjaga dan mensyukurinya? semoga bisa kita jadikan pelajaran.
Roda itu berputar, lalu apa yang kita sombongkan? Janganlah sombong ketika berada di atas dan janganlah bersedih ketika berada di bawah. Ada kalanya yang di atas akan jatuh dan ada waktunya yang di bawah akan naik ke atas. Tak selamanya kita berada di atas dan tak selamanya juga kita berada di bawah dan terinjak-injak. Jalani dan syukurilah hidup dengan segala yang kita miliki, apapun itu, disaat hati ikhlas dan mensyukuri segalanya maka di situlah Allah memberi kelapangan. Disaat kita sombong dalam kesuksesan disitulah kita merasa rakus, haus, lapar dan tak pernah merasa puas.
puji saputri
Makasih ya mak, sdh mengingatkan, :)
ReplyDeleteSm2 mak, kita saling mngingatkan :)
ReplyDeletekenapa ga ditegur mba aku kok jd kepo knp dy bisa jd gtu y hehehe namun memang hidup tiada yg menyangka apa yang ditanam akan sll dituai y begitulah y mba kehidupan smg kita sll menanam kebaikan aamiin
ReplyDeleteHehehe Iya mbak, smoga kita sllu mndpt kbaikan :)
DeleteIni aku baru alami mba, dan memang sedikit banyak membuat aku berubah ke arah yang lebih baik lagi, nice sharing mba :)
ReplyDeleteSm2 mbak, kita saling berbagi dan mengingatkan kebaikan. Smoga lbh baik baik lg, makasi y mbk :)
ReplyDeleteIya mba bener. Bahkan terkadang suka ada ujub kesombongan yang trlintas di dalam hati. Betapa kita harus sering istigfar dan memperbaiki diri ya
ReplyDeleteiya mbak, semoga kita bisa terus memperbaiki diri :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteI really appreciate your support on this.
ReplyDeleteLook forward to hearing from you soon.
I’m happy to answer your questions, if you have any.
คาสิโนออนไลน์
คาสิโน
คาสิโน
Many thanks for your kind invitation. I’ll join you.
ReplyDeleteWould you like to play cards?
Come to the party with me, please.
See you soon...
แจกเครดิตฟรี ฝากถอนง่าย
แจกเครดิตฟรี ฝากถอนง่าย
เครดิตฟรี
คาสิโนออนไลน์