ummi-online.com |
Anak saya Gendis berumur 3 tahun termasuk anak yang tidak sabar, contohnya saja saat dia akan diajak neneknya jalan-jalan dia semangat minta mandi. berpakaian rapi dan wangi, memakai baju bagus dan sepatu lengkap dengan kaos kaki dan jilbabnya. Sambil menunggu nenek datang di teras rumah dia menangis dan teriak "Ma, mana nenek? kok lama sekali datangnya?." Contoh lain ketika dia sedang asyik bermain kemudian tiba-tiba dia merengek minta makan dan teriak-teriak "Ma, lapar, lapar..." nggak sabar menunggu saya menyiapkan makanan. "Aduuuh..." sayapun jadi panik.
Menurut ahli pendidik orangtua Elizabeth Pantley dalam bukunya 'Perfect Parenting', anak usia 3-4 tahun sudah bisa mengetahui apa yang mereka inginkan, kapan harus memintanya dan bagaimana cara memintanya. Yang mereka tidak tahu adalah mengapa permintaan mereka tidak segera diwujudkan, mereka juga tidak bisa menunggu dengan sabar sampai selesai mengerjakan sesuatu walau hanya sebentar, padahal sudah dijawab "sebentar sayang, mama cuci tangan dulu ya,,,amis ni bau ikan" yang ada malah dia menarik-narik baju, menginjak ujung jari sambil menyundul-nyundulkan kepalanya ke perut, berjingkat-jingkat sambil merengek sampai saya menghentikan kegiatan dan segera beralih untuk memenuhi keinginannya.
Apakah sudah bisa anak usia segitu diajarkan untuk bersabar? jawabannya adalah bisa. Kesabaran dan menunggu adalah keterampilan dari hasil pembelajaran. Ketidaksabaran di usia ini adalah tahap dari perkembangannya dan bukan perilaku yang salah.
Sebagai orangtua yang bijak, kita harus tahu jam tubuh anak-anak pra sekolah sangat berbeda dengan anak usia sekolah atau yang usianya jauh lebih tua apalagi dengan anak yang sudah remaja dan dewasa sekalipun. Mereka hidup di sini untuk saat ini jadi saat mereka menginginkan sesuatu saat ini ya mereka ingin dapatkan sekarang juga.
Anak-anak usia ini juga tak peduli dengan kata 'sebentar' mereka tidak bisa menerima kenyataan bahwa kita hanya punya sepasang tangan bukan selusin dan kita tidak bisa berada di dua tempat pada saat yang bersamaan. Karena anak-anak usia ini hanya terfokus pada dirinya sendiri, belum mempunyai kemampuan kognitif untuk menempatkan diri mereka ke dalam diri orang lain atau belum memahami bahwa apa yang mereka minta itu tidak masuk akal. Dia masih sulit untuk menerima bahwa kita tidak bisa membawa nenek datang dengan cepat dan tak bisa menyiapkan makanannya sambil mencuci ikan di waktu yang bersamaan.
Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk melatih kesabarannya antara lain :
1. Membuat kue bersama.
2. Memasak bersama.
3. Menanam biji hingga tumbuh tunas, besar dan berbuah/berbunga.
4. Membuat minuman bersama.
Dengan kegiatan ini kita bisa mengajarkan anak untuk memahami proses dari terbentuknya sesuatu. Mengajarkan bahwa diperlukannya berbagai langkah dan waktu untuk menciptakan sesuatu yang enak. Memerlukan kesabaran untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dilihat dan mengajarkan bahwa akan ada kebahagiaan dan kesenangan sesudah menunggu cukup lama.
Namun, cara terbaik untuk menanamkan sifat sabar pada anak adalah jangan membantunya. Karena dengan langsung memberikan apa yang diminta dan langsung membantu menyelesaikan ketika anak nangis dan frustasi justru semakin membuat anak menjadi tidak sabar. Lebih baik bantu anak dengan memberikan petunjuk secara verbal misal saat bermain puzzle, dia menangis dan mengacak-acak potongan puzzle dengan marah karena tidak berhasil menyusunnya, katakan "coba lihat lagi, menurutmu warna itu sudah benar? perhatikan, warna apa yang harus dipasangkan?"
Selain itu, memberikan contoh pada anak juga tak kalah penting lho... Jangan bermimpi memiliki anak yang penyabar jika kita sendiri tidak sabar. Bersabar di tengah kemacetan, sabar menunggu antrian, sabar disuruh menunggu di ruang tunggu rumah sakit dengan ide antisipasi "Wah, sepertinya kita akan menunggu lama di sini, bagusnya kita main apa ya sambil menunggu?"
Menunggu memang sangat membosankan maka lakukan sesuatu untuk mengusir kebosanannya, bisa dengan mainan kecil, menggambar, membaca atau bermain boneka jari. Saat anak mampu melewati masa menunggu yang tidak mudah dan melelahkan itu, beri ia hadiah secangkir jus kesukaannya.
Membantu anak mengembangkan sifat sabar bukan hanya untuk menghindari ketegangan tapi juga membantu dia mengembangkan kekuatan batin seperti kegigihan, disiplin diri dan kemampuan menghibur diri sendiri.
Usia ini adalah waktu yang tepat untuk membantu anak belajar bahwa orang yang sabar akan mendapatkan hal-hal yang baik.
Semoga bermanfaat ya...
puji saputri
Aihh pas banget infonya mbak, kebetulan anak saya srkng ikutan baby gym susah banget di suruh antre. Makasih infonya
ReplyDeleteiya mbak... semoga bermanfaat ya...
ReplyDeletesama mba persis anakku usia 3 th ya ampun bisa bikin emaknya darting klo ga sabaran dan emang biasanya aku suka kasih petunjuk verbal biarpun dy sambil nangis lakuiinya mba :)
ReplyDeleteiya mbak,,, memang mak-mak musti ekstra sabar ya,,, hihi :)
ReplyDelete