muslim.or.id |
Buat para lelaki yang sudah berstatus suami coba renungkanlah lagi apa yang membuatmu harus poligami?
Menurut saya ada beberapa alasan kenapa laki-laki ingin poligami di antaranya yaitu :
Menurut saya ada beberapa alasan kenapa laki-laki ingin poligami di antaranya yaitu :
- Kepuasan seks.
- Tidak bahagia dalam pernikahan.
- Istri tidak lagi menarik.
- Tawaran cinta dari kekasih masa lalu.
- Ingin dihormati.
- Istri tidak memiliki keturunan.
- Sakit menahun yang dialami istri.
- Adat kebiasaan turun temurun.
- Merasa kasihan dan ingin menolong.
- Punya uang lebih sehingga bingung mau dikemanakan.
- Agama yang membolehkan.
- Daripada berzina ya mending nikah saja.
Memang laki-laki punya dorongan seksual yang sangat kuat. Nafsu seksualnya juga hidup sepanjang waktu seumur hidupnya, gampang tergoda untuk menikmati petualangan seks bersama wanita lain dan memiliki fantasi seksual yang luar biasa, bervariasi bahkan menjurus yang aneh-aneh.
Ditambah lagi jika pernikahan tidak bahagia karena istri tidak lagi menarik atau istri tidak bisa memiliki keturunan dan istri menderita sakit kronik yang menahun sehingga laki-laki mengambil alih semua tugas istri dan merasa ada kekosongan ruang didalam jiwanya. Ditambah lagi ada harapan yang dirasa akan bersambut dari kekasih masa lalu dan laki-laki juga punya banyak uang, jangankan menafkahi dua istri, empat sekaligus juga mampu, lalu tunggu apalagi toh agama juga tidak melarang. Ayo ngaku... pasti itu yang ada di benak laki-laki kan?
Tapi jika dalam pernikahan itu sudah dikaruniai seorang anak bahkan beberapa anak. Apalagi alasan laki-laki untuk poligami. Istri juga tidak dalam keadaan tak mampu melayani. Bisa dikatakan istri tidak masuk kategori wanita yang buruk. Istri bisa memberi keturunan, Istri bisa menjalankan kewajibannya dengan baik, bukan tukang selingkuh dan tidak suka keluyuran di luar rumah. Kalau ingin mencari-cari kesalahan maka tidak ada satupun manusia yang sempurna di dunia ini.
Baiklah, jika laki-laki memang 'ngotot' ingin poligami coba pikirkan lagi anak-anak. Apa yang terjadi pada anak jika orangtuanya poligami. Semua anak pasti ingin tumbuh dan berkembang serta mendapat kasih sayang yang penuh dalam keluarga yang utuh satu ayah dan satu ibu.
Ada beberapa dampak negatif anak jika ayahnya poligami :
- Timbul rasa cemburu, sedih, kecewa dan marah.
- Mempengarui psikologi dan emosi anak.
- Mempengaruhi fisik anak.
- Menurunkan prestasi akademiknya.
- Hilangnya keceriaan anak.
- Anak jadi pembangkang, sulit diatur dan tertutup.
- Hubungan ayah dan anak menjadi renggang.
- Melukai hati anak karena anak merasa tidak lagi disayang.
- Hilangnya rasa kepercayaan dirinya di lingkungan sosial.
- Membuat anak berfikir negatif dan apatis terhadap lembaga pernikahan kelak.
- Bagi anak perempuan akan timbul kebencian pada laki-laki saat dewasa kelak.
- Timbul traumatik yang mendalam pada jiwa anak terhadap perkawinan pada laki-laki.
Umumnya anak akan melakukan penolakan jika ayahnya melakukan poligami. Karena anak tidak terima jika ayahnya harus membagi kasih sayang antara ibunya dan 'tante baru' itu. Anak tidak ingin jika ibunya dikhianati. Anak juga tidak mau ayahnya berbagi kasih sayang pada saudaranya yang lahir bukan dari satu rahim ibunya.
Poligami memang ibarat makan buah 'simalakama' bagi wanita. Jika wanita merasa keberatan dengan poligami maka dia akan dianggap tidak tunduk dan tidak patuh pada suami, sementara jika dia menyetujui poligami maka dia harus rela dan ikhlas berbagi suami dengan wanita lain. Kenyataannya wanita yang dipoligami cenderung mengalami yang namanya kekerasan daripada kebahagiaan.
Jika memang poligami tidak bisa dihindari maka sebagai orangtua harus memberi pengertian dengan sabar dan baik kepada anak. Berbesar hatilah untuk selalu meminta maaf pada anak yang mungkin akan butuh waktu yang lama sampai anak bisa menerima kenyataan itu semua.
Karena selain dampak negatif, poligami juga bisa memberi dampak yang positif antaranya :
- Anak menjadi lebih tegar dalam belajar untuk menghadapi sebuah persoalan.
- Memiliki toleransi yang tinggi.
- Jika diberikan pengertian dengan baik maka pikiran anak akan lebih bisa menerima hal-hal yang dianggap sulit untuk diterima oleh banyak orang.
Adapun dampak secara umum yang ditimbulkan dari poligami adalah :
- Masing-masing ibu bisa saja membujuk anaknya untuk membenci anak-anak dari ibu yang lain.
- Istri bisa saling mempengaruhi agar suaminya hanya menyayangi anaknya saja, bukan anak dari istrinya yang lain.
- Kenyataannya banyak suami yang cenderung lebih mencintai anaknya dari seorang istri yang sangat dicintainya daripada anak dari istri yang lain.
- Rusaknya rumah tangga karena suami sudah menyimpang dari hakikat dan tujuan pernikahan poligami yang sesungguhnya.
- Suami merasa adil dalam memberi nafkah tanpa melihat porsinya yang pas. Kebutuhan istri dengan tiga anak tentu berbeda dengan istri yang punya satu anak. Kebutuhan istri yang anaknya sudah kuliah dan besar-besar tentu sangat jauh berbeda dengan istri yang mempunyai anak yang masih kecil-kecil. Kebanyakan suami membagi rata sama banyak penghasilannya pada setiap istri padahal bukan demikianlah adil yang sebenarnya.
- Istri tua akan merasa ditelantarkan karena suami lebih mementingkan istri muda.
- Rentan terhadap penyakit seksual bahkan virus HIV/AIDS karena suami bergonta ganti pasangan.
- Kesulitan dalam masalah pembagian ahli waris, apalagi jika pernikahan kedua suami adalah pernikahan siri/ di bawah tangan tanpa tercatat di Kantor Urusan Agama. Bahkan mungkin bisa jadi pertikaian.
- Timbul rasa dengki dan iri dari istri pertama kepada istri kedua atau sebaliknya.
- Timbulnya tekanan batin bagi istri pertama karena pada umumnya suami lebih menyayangi istri muda.
Poligami bukanlah jalan keluar yang terbaik. Adapun problematika berumah tangga adalah bumbu penyedap dalam pernikahan yang seharusnya bisa menjadikan rumah tangga semakin kokoh dan kuat dengan banyaknya masalah yang ada.
Ingat ya... jadikanlah poligami sebagai pintu darurat yang hanya diperbolehkan bagi laki-laki yang memang sangat membutuhkannya. Dengan memperhatikan syarat yang dapat dipercaya bahwa laki-laki itu benar-benar dapat berbuat adil dan aman dari suatu perbuatan yang melampaui batas.
Karena kalau tidak, bisa-bisa seluruh laki-laki di dunia ini akan memilih berpoligami dengan seenaknya.
puji saputri
Comments
Post a Comment