Apa arti ibu?
Ibu yang mengandung dan melahirkan.
Ibu yang merawat dan menyusui siang dan malam tanpa kenal lelah.
Ibu yang selalu menjaga keluarga dari bahaya dan senantiasa berkorban demi buah hatinya.
Ibu yang mendidik seorang anak menjadi soleh, sukses dan mandiri.
Semua pekerjaan di dunia ini ada pada seorang ibu.
Mulai dari perawat yang musti menjaga, merawat anak-anak ketika sakit.
Sangat bahagia jika melihat anak-anaknya sehat dan cukup gizi dan untuk itu dia melarang keras untuk makan yang instan atau jajan sembarangan. Dia lebih puas jika membekali anak-anaknya makanan yang dibuat oleh tangannya sendiri. Karena dia tidak ingin anaknya sakit.
Cheff dan ahli gizi yang selalu bisa mempersembahkan makanan dan minuman terbaik untuk keluarganya. Ya, walaupun hanya sayur bening lagi, telor dadar lagi, tempe goreng lagi. Tapi saat anak menyantap dan mengatakan bahwa masakan ibu paling enak sedunia, di situlah kepuasan seorang ibu yang membuatnya terus bereksperimen mengeksekusi dapur.
Designer yang selalu mempersiapkan pakaian terbaik untuk keluarganya. Dia bangga jika melihat keluarganya tampil rapi, bersih dan berwibawa.
Tekhnisi yang mampu memperbaiki kran yang bocor, atau kipas angin yang tiba-tiba mati. memperbaiki sepeda si kakak, dan lainnya.
Akuntan terbaik karena harus mengelola keuangan dengan baik, cukup tak cukup harus cukup untuk menyambung hidup selama sebulan. Membayar tagihan air, listrik. Uang sekolah, uang bensin si ayah dan segala tetek bengek lainnya.
Mampu melakukan banyak pekerjaan sekaligus dalam waktu berbarengan.
Misal, pagi-pagi bangun tidur, siapin sarapan, masak nasi, nyambi nggoreng ikan, blender cabe, nggiling pakaian ke mesin cuci, terus musti mandiin si kakak dan kasi sarapan telor dadar karena ikan belum matang di sambi nyapu rumah. Belum lagi si dedek bangun dan minta dibikinin susu. mesin cuci berhenti muter dan ganti masukin pakaian ronde kedua, Diburu bilas dan keringkan sampai habis deh tu pakaian kotor yang tingginya ngalahin gunung. Sambil terus siapin masak ikan dan bikin sayur. Ditambah lagi musti ngecek PR si kakak dan siapin perlengkapan sekolahnya. Macam wonder women yang punya tangan banyak aja kan? itupun masih juga bisa update status di sosial media, hehe... uniknya si ibu mengerjakan itu semua nyaris sempurna meskipun ada juga ikan yang gosong. hehe
Hebat kan ibu?
Siangnya antarin si kakak sekolah, pulang nidurin si dedek, ibu bukannya malah ikut tidur, lanjut nyetrika pakaian yang sudah kering. Selesai nyetrika si dedek bangun, mandiin, kasih susu. Jemput si kakak pulang sekolah, urusin kakak lagi, Habis si kakak baru bisa mandi itupun paling lama hanya lima menit karena nggak bisa ninggalin si dedek terlalu lama karena takut nanti dia jatuh atau manjat kursi, bahkan tak jarang naruh si dedek di dalam mesin cuci sambil terus diliatin sementara ibu lagi mandi. Baru mau makan dua suap si dedek minta cebok. lanjut nemenin si kakak bikin PR dan nemenin main si dedek. Ibu itu luar biasa ya, mampu menjadi apapun yang dibutuhkan si anak.
Tak jarang ibu teriak hingga terdengar sampai tetangga lantaran si kakak jahilin si dedek. meski mereka tak pernah ngeluh dengar suara ibu yang nyaring memekakkan telinga. Beresin sudut sini, berantakan lagi sudut sana, mainan baru saja di masukin ke keranjang, di tinggal lima menit untuk beresin lemari, balik-balik mainan udah berserakan lagi di lantai.
Setiap kali sholat, si dedek tarik-tarik mukena ibu sampai miring-miring dan saat sujud si dedek naik ke punggung ibu dan ibu terpaksa sujud agak lama sambil nunggu si dedek turun, udah turun gantian ibu duduk antara dua sujud dan si dedek ikut duduk di dalam mukena ibu. waktu lanjut sujud kedua si dedek udah duluan jengking di depan ibu. Tapi uniknya si akhir sholat si dedek ikut menengadahkan tangan sambil mulutnya komat kamit seperti membaca doa. Hati ibu tersentuh saat si dedek cium tangan ibu dan ikut melipat sajadah. luar biasa ya...
Waktu harus segera ke belakang karena udah kebelet, terpaksa ninggalin si adek di karpet sambil di bujuk sama mainan. Tau-tau, baru aja nongkrong pintu udah digedor-gedor manggil-manggil ibu sambil nangis kejer. Tak jarang hajad di tahan atau si dedek di bawa masuk ke dalam dan ibu jadi tontonan. Lucunya si dedek ngintip sampai miring-miring. hahaha...
Giliran si ayah pulang, siapin makan malam ayah, kadang minta direbuskan air panas buat mandi. Sambil baring nonton tv si ayah minta dipijit. Saat semua sudah tertidur. ibu lanjut mencuci piring bekas makan malam. Dan membereskan mainan yang berserakan. Waktunya istirahat giliran si ayah minta dilayani.
Waktu yang sehari 24 jam terasa kurang, pingin tambah satu jam saja tapi rasanya tak mungkin.
Namun bila ibu sakit, nggak usah lama-lama, sehariii saja, semua jadi berantakan, anak sekolah tak terurus, si dedek tak mandi seharian, rumah kayak kapal pecah. sepertinya ibu memang nggak boleh sakit ya? giliran ibu laper minta sup anget yang di suguhin sup asin dengan kentang dan wortel yang masih mentah.
Banggakah menjadi seorang ibu?
Kita harus bangga, karena meski capek menjalani pekerjaan seorang ibu yang seabrek-abrek dan tidak pernah ada habisnya. Ntah sudah berapa banyak kotoran anak yang masuk ke mulut kita karena harus menceboki anak saat kita lagi makan. Berapa jam kita kurang tidur saat begadang menunggui anak yang demam dan menjaga agar kompres anak tetap hangat. Melihat anak yang terbaring lemah ingin rasanya mengambil semua rasa sakit itu "Biarlah ibu saja yang sakit, jangan kamu sayang" karena kita rindu tawa riang mereka. Tapi inilah fase kita sebagai perempuan yang harus kita lalui. Dan suatu hari nanti kita pasti akan merindukan masa-masa rempong ini lagi. Kita rindu bau bayi, kita rindu pelukan hangat anak kecil dan tingkah usil serta manja mereka. Maka nikmatilah serunya menjadi ibu.
Kita harus bangga, karena meski capek menjalani pekerjaan seorang ibu yang seabrek-abrek dan tidak pernah ada habisnya. Ntah sudah berapa banyak kotoran anak yang masuk ke mulut kita karena harus menceboki anak saat kita lagi makan. Berapa jam kita kurang tidur saat begadang menunggui anak yang demam dan menjaga agar kompres anak tetap hangat. Melihat anak yang terbaring lemah ingin rasanya mengambil semua rasa sakit itu "Biarlah ibu saja yang sakit, jangan kamu sayang" karena kita rindu tawa riang mereka. Tapi inilah fase kita sebagai perempuan yang harus kita lalui. Dan suatu hari nanti kita pasti akan merindukan masa-masa rempong ini lagi. Kita rindu bau bayi, kita rindu pelukan hangat anak kecil dan tingkah usil serta manja mereka. Maka nikmatilah serunya menjadi ibu.
Jika kita melakukan semua pekerjaan itu dengan ikhlas, sabar, sholat lima waktu, puasa, menjaga diri, taat dan patuh pada suami. di akhirat nanti kita akan mendapat reward yang nilainya tak tertandingi dari apapun yang ada di dunia ini.
Kita diizinkan masuk ke syurga dari pintu mana saja yang kita suka. Terbayang kan bagaimana nikmatnya syurga? kenikmatan yang tak pernah kita rasakan dan kita lihat selama di dunia. Derajad paling tinggi bahkan teramat tinggi hanya diberikan untuk ibu-ibu yang solehah.
Banggalah menjadi ibu,
.
puji saputri 3 Nov 2016
puji saputri 3 Nov 2016
Comments
Post a Comment