buahatiku.com |
Dalam keseharian, kita kadang tidak pernah tahu bahwa ada perabot atau benda yang ada di sekitar kita yang dapat memicu kanker. Jika terlalu lama terpapar atau kontak langsung dengan perabot tersebut bisa menyebabkan kanker. Mungkin kita tidak merasakan gejala itu dalam waktu dekat, tapi nanti setelah bertahun-tahun atau ketika sel-sel kanker sudah menggerogoti tubuh kita yang bisa terdeteksi saat stadiumnya sudah akut.
Tidak ada salahnya jika kita mengantisipasi sedari awal agar tidak terjadi kemungkinan terburuk. Demi kesehatan, .tidak sedikit dari kita yang rela mengeluarkan uang sampai ratusan juta demi menjadi sehat. Bukan mengobati saat sudah sakit, tapi akan lebih bijak mencegah sebelum sakit. Bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati?
Sadarkah kita bahwa ada perabot di dalam rumah kita yang dapat memicu kanker. Apa saja itu?
1. Botol air mineral.
Mungkin sebagian dari kita khususnya ibu rumah tangga tidak terlalu memperhatikan hal sepele ini. Botol kosong bekas air mineral sering digunakan kembali sebagai wadah minuman. Padahal kebiasaan itu sangatlah tidak baik karena botol air mineral mengandung BPA yang dapat merusak fungsi otak.
Kandungan bahan kimia, ftalat diisobutil dalam botol plastik yang bertujuan agar produk plastik tetap fleksibel pernah ditemukan pada ibu dan anak-anaknya yang ternyata memiliki IQ lebih rendah.
Ternyata bahan kimia ini sangat berbahaya, selain menyebabkan kanker, bahan kimia ini juga bisa menyebabkan asma, gangguan hormon dan bisa menyebabkan IQ anak menjadi rendah karena merusak fungsi otak.
Sebaiknya, buang botol air mineral jika sudah digunakan. Jangan gunakan lagi bekas botol air mineral yang sudah terpakai.
2. Mebel.
Sofa busa, kasur busa murahan, bantal busa, bisa jadi menggunakan bahan kimia yang memperlambat nyala api yang dikenal dengan PBDE, Kandungan kimia ini dapat menyebabkan masalah pada liver dan thyroid juga kanker payudara. bahkan ditemukan adanya bayi lahir cacat karena sering terkena pajanan bahan kimia ini secara langsung.
Sebaiknya, pastikan bahwa mebel yang kita beli tidak mengandung bahan berbahaya, bisa dengan menanyakannya secara langsung pada produsennya. Atau ganti semua bantal atau kasur busa yang sudah lama secara berkala.
3. Baju yang di dry-cleaned.
Cairan pencuci yang mengandung perchloroethylene pada umumnya digunakan oleh toko dry cleaned. Kandungan ini dapat memicu kanker.
Sebaiknya, jika terpaksa menggunakan jasa dry cleaned, lepaskan kantong plastik pembungkus baju yang di dry cleaned segera mungkin jika sampai di rumah, kemudian angin-anginkan di ruangan terbuka atau jendela terbuka. Bahan kimia ini akan hilang dalam 12 sampai 24 jam.
4. Wadah makanan styrofoam.
Menjamurnya sekarang kita melihat mulai dari restoran cepat saji sampai toko-toko makanan pinggir jalan yang memakai wadah makanan yang menggunakan styrofoam. Seperti wadah nasi, wadah pop mie, wadah es krim dan masih banyak yang lain. Di balik penampilannya yang tampak bersih dan rapi ternyata menyimpan bahaya yang sangat mengancam kesehatan.
Styrofoam terbuat dari butiran-butiran styrene yang diproses menggunakan benzen. Benzen dapat menimbulkan banyak masalah, seperti pada kelenjar tyroid, gangguan syaraf dan hilang kesadaran serta kematian. Jika benzen termakan maka zat ini akan masuk ke dalam sel darah dan merusak sumsum tulang belakang. yang menyebabkan anemia, siklus menstruasi terganggu, mengancam kehamilan sampai pada kanker payudara dan kanker prostat. Apalagi jika styrofoam ini terkena makanan panas. Senyawa yang dihasilkan bisa meresap ke dalam makanan. Bisa sangat berbahaya jika sampai termakan.
Sebaiknya, hindari makan dengan menggunakan wadah yang berbahan styrofoam. Lebih baik membawa sendiri makanan dengan wadah makanan yang memang food grade dan aman bagi kesehatan kita.
Selain itu, ada juga cat tembok yang mengandung timah dan DDT yang sangat dilarang digunakan karena dipastikan dapat menyebabkan kanker jika terhirup atau kontak terlalu lama.
Untuk itu kita harus mengurangi pajanan terhadap bahan-bahan kimia ini dengan tujuan agar kita tidak sakit di kemudian hari.
puji saputri
Comments
Post a Comment