dakwatuna.com |
Dalam pertengkaran, biasanya pasangan saling beradu argumen mulai dari yang ringan sampai yang nyelekit menusuk ke hati. Tapi... ada juga yang berantem dalam diam. Ujung-ujungnya ya dapat punggung kalau lagi tidur. Setiap rumah tangga itu unik dan pasti punya ceritanya masing-masing.
Namun seheboh apapun pertengkaran itu janganlah pasangan mengeluarkan statment yang berakibat fatal. Misalnya, karena emosi suami langsung menceraikan istrinya atau mengucap kata talak, seolah-olah pertengkaran itu tidak bisa dibicarakan lagi, tak ditemukan jalan keluarnya. Padahal jika sedikit saja pasangan sama-sama mau menurunkan ego atau emosinya, pertengkaran itu pasti bisa dicarikan solusinya asal dihadapi dengan kepala dingin.
Beda dengan istri yang walaupun berkali-kali mengatakan cerai jika suami berkata tidak maka tidaklah berarti apa-apa. Tapi jika suami mengatakan cerai sekali saja baik dengan niat atau tidak maka jatuhlah talak padanya. Jika sudah demikian maka timbul penyesalan karena mulut yang kelepasan. Maka sangat baik bila pasangan saling menjaga sikap, perkataan dan berusaha untuk menghindari pertengkaran. Agar tidak menyesal di kemudian hari.
Ada beberapa alasan agar pasangan khususnya suami tidak boleh menceraikan istrinya. Jangan ceraikan istrimu jika :
Namun seheboh apapun pertengkaran itu janganlah pasangan mengeluarkan statment yang berakibat fatal. Misalnya, karena emosi suami langsung menceraikan istrinya atau mengucap kata talak, seolah-olah pertengkaran itu tidak bisa dibicarakan lagi, tak ditemukan jalan keluarnya. Padahal jika sedikit saja pasangan sama-sama mau menurunkan ego atau emosinya, pertengkaran itu pasti bisa dicarikan solusinya asal dihadapi dengan kepala dingin.
Beda dengan istri yang walaupun berkali-kali mengatakan cerai jika suami berkata tidak maka tidaklah berarti apa-apa. Tapi jika suami mengatakan cerai sekali saja baik dengan niat atau tidak maka jatuhlah talak padanya. Jika sudah demikian maka timbul penyesalan karena mulut yang kelepasan. Maka sangat baik bila pasangan saling menjaga sikap, perkataan dan berusaha untuk menghindari pertengkaran. Agar tidak menyesal di kemudian hari.
Ada beberapa alasan agar pasangan khususnya suami tidak boleh menceraikan istrinya. Jangan ceraikan istrimu jika :
- Istrimu bukan wanita yang mandul.
- Istrimu tidak sakit menahun yang menyebabkan dirimu tidak bisa menyalurkan hasrat biologis.
- Istrimu tidak suka keluyuran ke luar rumah atau selalu minta ijin suami jika keluar rumah.
- Istrimu bukan perempuan yang nakal/pezina.
- Istrimu bukan perempuan yang zolim.
- Istrimu bukan perempuan yang kufur.
- Istrimu penyayang yang terlihat dari caranya membesarkan anak-anakmu.
- Istrimu bukan istri durhaka.
Perbedaan dalam opini itu biasa, menasehati itu wajar, beradu argumen itu normal tapi yang bisa dikatakan luar biasa jika istrimu berbuat sesuatu yang melanggar perintah agama.
Istri boros, cerewet, jorok, bodoh, pelit, tak pandai masak, istri tak cantik, gemuk, suka ngomel, cerewet dan manja, selama bukan soal prinsip ya jalani saja dengan sabar. Tinggal bagaimana cara suami dan istri menyikapi dan membicarakannya. Bisa dengan menasehati, mengajarkan, mencontohkan, berusaha bersama sampai menerima dengan lapang dada segala kekurangan. Atau bisa dengan memberikan jeda waktu untuk cooling down dulu, nanti setelah suasana hati sudah dingin baru deh dibicarakan baik-baik.
Kan nggak lucu jika seorang suami menceraikan istrinya hanya karena istrinya tak pandai apa-apa, tak mau mengalah atau suka shopping. Bukankah istrimu itu adalah pilihanmu dulu? Jika itu pilihanmu maka terimalah segala kelebihan dan kekurangannya. Jadikan kelemahannya sebagai kelebihanmu, dan jadikan kelebihannya sebagai pelengkap kelemahanmu.
Jika perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk kaum adam, maka setelah menikah, tugas suamilah yang meluruskannya, yang namanya tulang rusuk jika diluruskan dengan paksa maka patahlah ia. Makanya luruskanlah dengan kasih sayang dan kelembutan karena itulah tugasmu sebagai suami. Seorang suami yang hebat bukanlah yang menang atas istrinya tapi suami yang hebat adalah suami yang mampu bersabar menghadapi istrinya.
Buat suami, janganlah sesekali terlintas di dalam pikiranmu untuk menceraikan istrimu. Jangan sesekali menjadikan kata cerai sebagai satu-satunya caramu untuk menyelesaikan pertengkaran. Baik atau buruk istrimu tugasmulah meluruskan dan mendidiknya karena istri adalah tanggungjawabmu. Tentunya didikan yang lembut dan penuh kasih sayang dan bukan didikan yang keras dan menyakitkan.
Buat istri, jangan suka mengancam dan mengeluarkan kata cerai, seolah-olah menantang suami untuk menceraikannya. Karena kalau suami mengiyakannya maka bisa-bisa kita menyesal seumur hidup. Masih mending jika masih talak satu, bisa rujuk lagi, talak dua bisa rujuk lagi namun jika sudah sampai ke talak tiga tentu prosesnya menjadi lebih rumit jika kedua pasangan ingin kembali.
Biasanya penyesalan itu datang ketika masing-masing pasangan sudah sama-sama sendiri dan terpisah jauh dalam waktu yang cukup lama. Setelah mencoba mencari pengganti ternyata tidak menemukan sosok yang seperti pasangan semula. Akhirnya timbul keinginan untuk kembali.
Maka dari itu, sebelum menyesal, pikirkanlah dengan matang sebelum bertindak dan jagalah perkataan sebelum bicara.
puji saputri
dalam pertengkaran, yang mengalah tidak berarti kalah...
ReplyDeletemengalah dalam pertengkaran itu sebenarnya kuncinya mbak...
DeleteMasih ada gitu yg berantem langsung ngomong cerai.. ada2 aja...
ReplyDeleteKalau saya lebih memilih diam kalau lagi emosi tinggi ...nanti kalau sudah turun baru dech diomingin baik2..
nyatanya ada yang seperti itu mas, begitulah kalau menikah tanpa bekal moril yang cukup, tidak ada kedewasaan dan belum matang dalam bersikap baik perkataan maupun perbuatan.
Delete