doktersehat.com |
Seberapa sering kamu menggunakan fasilitas air di dalam pesawat untuk minum dan menyikat gigi? sering atau kadang-kadang saja? Besok-besok lebih baik pikir dua kali sebelum memutuskan untuk menggunakan air dalam pesawat terbang atau lebih baik bawa air minum sendiri.
Mungkin tak banyak yang tahu, tapi menurut 'Wall Street Journal' air yang kita minum dan yang kita gunakan untuk gosok gigi di dalam pesawat mengandung banyak kuman, cacing dan mikroorganisme lainnya. Setelah diuji, kualitas air dapur dan air kamar mandi perusahaan penerbangan memberikan hasil yang mengagetkan. Air itu mengandung Salmonella sampai telur serangga yang sesudah beberapa saat dibiarkan di tabung laboratorium berubah menjadi tempayak. Dan kadar bakteri air di dapur tingginya mencapai 4.100.000 koloni/ml. Sementara air kamar mandi mengandung 8.000.000 koloni/ml. Sedangkan batas yang diijinkan hanya 500 koloni/ml. Iiih... serem bukan?
Sedangkan menurut laporan National Enquirer yang melakukan studi terhadap 14 penerbangan menemukan air dalam pesawat mengandung segala sesuatu mulai dari Salmonella, Staphylococcus, telur serangga sampai kotoran. Mary Schiavo-pengacara yang selama 6 tahun menjadi inspektur jendral di US Departement of Transportation National enquirer mengatakan bahwa pemerintah memang tidak mengharuskan perusahaan penerbangan membersihkan dan mensterilkan tangki air di pesawat.
Karena kemungkinan tangki air itu akan dibersihkan adalah ketika perusahaan penerbangan mengeluarkan pesawat itu untuk diservis setiap 7 tahun sekali. `0`
Tapi bahkan saat itupun, kemungkinan mereka juga tidak membersihkan tangkinya. Ada beberapa pesawat yang saat ini sudah berusia lebih dari 20 tahun dan ada kemungkinan mereka tidak membersihkannya sepanjang umur pesawat.
Coba bayangkan, berapa jumlah kuman yang sudah menumpuk di dalam tubuh?
Pengakuan seorang pramugari kepada Enquirer yang bernama Diana Fairechild yang selama 21 tahun menjadi pramugari mengatakan "Saya berhenti minum air dalam pesawat terbang dalam tahun pertama saya terbang ketika melihat ada partikel-partikel yang mengapung di atasnya" Dan kemungkinan untuk menghidangkan air kran sangat umum dilakukan karena perusahaan penerbangan tidak menyediakan kecukupan air dalam botol kemasan untuk penumpang.
Dari 14 sampel air yang dianalisa dalam studi itu di Dr Hendrickson's Hoosier Microbiological Lab, Inc di Muncie, Indiana. Selain Salmonella dan Staphylococcus juga ada Pseudomonas Aeruginosa yang dapat menyebabkan masalah pernafasan dan saluran kemih.
Tapi perusahaan penerbangan di sana mengatakan tidak ada masalah dan airnya mutlak dapat diminum.
Jadi kita harus bagaimana?
Jika kamu termasuk salah satu penumpang yang terbiasa cuci tangan sebelum/setelah makan dan sikat gigi dengan air pesawat sebaiknya hentikan dari sekarang dan bawalah air minum sendiri ketika terbang untuk menghindari diri dari sesuatu yang tidak diinginkan.
Kita juga tidak bisa menuntut atau membuktikan bahwa air minum dalam pesawat yang membuat kita sakit. Karena penumpang yang menggunakan air minum dalam pesawat mempunyai sistem imun yang berbeda-beda. Bisa saja penumpang yang satu mengalami sakit sementara penumpang yang lain tidak terjadi apa-apa. Resiko yang paling besar dan sering terjadi adalah diare.
Jadi bagaimana kesimpulannya?.
Agar terhindar dari bahaya yang mengancam kesehatan kita sebagai penumpang, bawa air minum sendiri setiap terbang dengan pesawat
Semoga bermanfaat...
puji saputri
Comments
Post a Comment